Tidak produktif yang sangatlah produktif

Rdzkday
2 min readSep 2, 2021

Sekilas agak kontradiktif memang. Bagaimana ketidakproduktifan bisa jadi produktif? Mari coba kita urai.

Di industri yang membutuhkan banyak ide sebagai bahan pertimbangan sebelum proses dikerjakan, seperti ux design, proses produksi ide merupakan salah satu kunci. Sayangnya seperti banyak profesi lain, banyak orang yang senang menyibukkan dirinya untuk langsung terjun dalam pekerjaan alih-alih menskenariokannya terlebih dahulu. Bagus memang, karena pada akhirnya better done than perfect (mengutip dari halo designer). Namun beberapa designer juga senang menghabiskan waktunya untuk tetap berupaya “produktif”. After work hour, sabtu minggu yang jadi hari libur kantor, bahkan tanggal merah pun sering di gas untuk melakukan perkerjaan atau project-nya. Bisa jadi karena “desakan” postingan teman-teman, peer yang dirasa sudah paham ini itu, atau keinginan untuk cuan maksimal.

Sayangnya hal-hal produktif tersebut terkadang jadi bumerang bagi diri mereka sendiri baik sadar atau tanpa disadari. Beberapa orang mulai berpikir, diam saja gegoleran di rumah itu tidak produktif, mereka harus memanfaatkan waktu dengan maksimal, bla bla bla dan bla bla bla. Ditambah banyaknya postingan-potingan materi baru, atau teknik baru yang mereka temukan. Dunia tidak pernah berhenti memang.

gambar jele oleh Rdzkday

Padahal ya apa yang dirasa tidak produktif juga sangat lah produktif. Memberi jeda pada tubuh untuk beristirahat juga penting. Memberi jeda untuk otak bebas menghayal jugalah penting. Seperti halnya teknik pomodoro dimana kamu perlu memberi jeda setelah fokus selama 25 menit.

Kamu tidak harus setiap waktu memaparkan diri dengan informasi seputar perkembangan dunia yang tidak pernah habis, loh.

Menikmati waktu perjalanan pulang kantor mu dengan bengong tanpa earphone, sekadar mengamati satpam krl yang bolak balik, tingkah laku penumpang lain dengan handphonenya, atau sikat gigi sambil melihat rumah-rumah tetangga dari atap rumah juga dapat memberikan otak mu keleluasaan dan kebebasan. Bagaimana kamu mengharapkan kreativitas muncul dari sesuatu yang terus menerus diperas sepanjang waktu?

Beberapa waktu lalu seorang teman dalam materi weekly sharing sessionnya membeberkan tentang bagaimana bidang teknik banyak terispirasi dari alam, Biomimicry istilahnya. Seperti bagaimana velcro ditemukan dari melihat tumbuhan yang menempel di bulu, bentuk moncong shinkansen yang terispirasi dari paruh burung (yang menemukan ini pecinta burung), dan lain-lain. Karenanya coba deh di sela-sela kesibukan, kamu cari atau jalani aktivitas yang kamu sukai.

Nikmati waktu-waktu mu, berikan jeda pada tubuh mu, sehingga saat ia sedang dibutuhkan, ia siap menyuplai mu dengan ide ide segarnya. Amati sekitar dan nikmati interaksi yang ada. Ingat yang akan kamu kerjakan adalah upaya pemecahan masalah untuk memudahkan hidup manusia. Maka kamu juga perlu memanusiakan dirimu, serta mengamati bagaimana manusia lainnya bergerak.

--

--