Utak-atik detail produk Tokopedia— studi kasus UX (1 of 2)

Rdzkday
5 min readJun 3, 2020

Tokopedia, e-commerce dengan lebih dari 50 juta penguna, tentu masih dapat bertumbuh, membantu banyak orang, dan meningkatkan transaksinya. Laman detail produk sebagai garda terdepan sebelum seseorang memutuskan untuk membeli sebuah barang perlu mendapat sorotan lebih, guna menciptakan pengalaman berbelanja yang kian menyenangkan dan efisien.

Diakhir pembelajaran saya di Purwadhika Start Up School, Kenneth Mahakim selaku mentor menugaskan kami untuk mebuat sebuah studi kasus UX. Sebuah tantangan menarik untuk dikerjakan. Diawal pengerjaan, saya membentuk tim dengan Hasby Gumay, Dara Shafira Zahra, dan Annisa Ambali. Kami menentukan tujuan dari project yang akan dikerjakan serta melakukan mini riset seperti interview, survei, serta card sorting sebagai basis data awal.

Sebagai catatan project ini mulai dikerjakan di pertengahan bulan Maret. Sebelum update tokopedia yang terbaru

Problems

  1. Kompleksitas halaman detail produk akibat banyaknya informasi untuk ditampilkan.
  2. Kurangnya urgensi untuk segera membeli produk
  3. Adanya kebiasaan untuk melakukan riset produk di toko online sebelum akhirnya membeli produk di toko offline (CNNIndonesia)

Project Goal

Dari aneka problematika yang ada dan dengan mempertimbangkan kapasitas dan waktu pada saat itu, kami mempertimbangkan untuk fokus pada satu goal dengan kemungkinan dampak yang paling besar, yakni:

Membuat pengalaman yang mampu meningkatkan konversi dengan urgensi untuk membeli produk melalui eksplorasi hierarki di laman detail produk.

Let’s Rock!

Proses

Dalam pengerjaannya, saya menggunakan pendekatan design thinking.

  • Empathize
    Menggunakan survey, interview, card sorting, dan comparative analysis
  • Define
    Affinity mapping, priority matrix, dan persona
  • Ideate
    User flow, content inventory, dan wireframing
  • Prototype
    Prototype and mockup
  • Test
    Usability testing

Empathy

Tak kenal maka tak sayang bukan? Disini saya membangun pemahaman mengenai pengguna dengan melakukan sejumlah penelitian untuk mengetahui kebiasaan, kebutuhan, dan kesulitan yang dialami.

Research

Research process

Sasaran dalam penelitian ini adalah pengguna aktif e-commerce yang melakukan beberapa perbelanjaan selama tiga bulan terakhir.

Pendekatan yang digunakan berupa survei, interview, card sorting, dan comparative analysis

Survey
Dilakukan sebanyak dua kali, untuk menemukan persona pengguna dan menggali lebih dalam apa yang dibutuhkan pengguna (/ ralat, sebenarnya karena belum komplit makanya dibuat kali kedua, ehe).

Interview
Dilakukan untuk (/pdkt, psst..) alias untuk mendalami keresahan, kebiasaan, dan keinginan pengguna

Card sorting
Digunakan untuk mengetahui preferensi hierarki detail produk yang disukai pengguna

Comparative analysis
Dilakukan untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, dan preferensi aplikasi sejenis. Semoga ada bahan menarik yang bisa diaplikasikan!

Jeng jeng jenggg…

Hasil Comparative analysis

so far so good, masing-masing dengan ciri khasnya dan tidak terasa perbedaan signifikan, iya kan? oke ditampung, yuk lanjut!

Hasil Interview

Jadi ini fokus yang ada di pikiran para user? menarik dimana banyak pembahasan seputar hierarki, sesuatu yang emang mau diutak-atik, next!

Hasil Card Sorting

Eh, sebentar-sebentar. card sorting kan dibuat biar ada pandangan mau kaya gimana tata urutan yang disukai user, tapi kok hasilnya beda-beda semua? benang merahnya dimana ya.

one hours later…

Aha! mungkin itu benang merahnya, setiap orang punya preferensi yang berbeda-beda. Gimana kalo masing-masing dibuat sesuai kebutuhan personal dan kebiasaannya aja?

Ohya sekalian tanyain deh kebiasaan checkout-nya gimana biar ga tiga kali sebar kuesioner, hehe.

Hasil Survey

Menarik! Sekalipun aplikasi yang ada saat ini harus melewati keranjang dulu, namun ada yang menjawab langsung beli. Mungkin dia udah ga sabar untuk pengen segera beli? dan yap, user banyak yang ingin bisa personalisasi tampilan detail produknya.

anyway, dari beragam research yang kami adakan, kami membuat proyeksi pengguna, alias persona. Persona ini bisa ngebantu kami dalam membayangkan kebiasaan (/kelakuan) user jadi lebih mudah.

And here we are!

… and now, the problem is, “How to make Linda more comfortable with the app and help her to buy a good product more easily?”, “How if Linda can make a customized layout?”, “How if Linda can buy more instantly?”, “How to ask Linda for a date?” and many more… wait, what??!. Oke, after all, the big question is:

“How to make Linda more comfortable with the app and help her to buy a good product more easily?”

Let’s Rock!

Well, what I want to try is making the detail product more simple, maybe do some simplicity like deleting unrelated features, add some changes.

We already know that most of the user doesn’t have a problem if we make a dropdown feature. Let’s do that in product information and product description. Some apps do that so I think it not a big deal.

Another thing is layout editing (tata letak). Like we know before, everybody has their own needs and different way to make a decision before buying a product. this additional feature targeted to a heavy user so they can make a personal layout that helps the make decision more quickly. (notes: when we do a survey, we find a heavy user that buys a product at Tokopedia average more than 20 in a month! and yes, he wants to customize his layout)

a Quick buy button. Some users want to buy a product more quickly. so if we can help that, why not? based on the interview, a user needs to buy a repeatable product like a daily use product. So they already know the product, sometimes with the same seller, and just need to buy that.

That’s what we want to do. In the next post, I will detail all the steps that I took to answer the question and help users like Linda.

It’s okay if I resume this article in a mix Bahasa and English? Well, I'm not very good with my English but I want to challenge my self, hope you will enjoy it :’)

part two trailler, psst!

--

--